Aku membisu tak mampu berkata tolong menjelmalah sejenak menjadi kunang kunang dalam gelapnya hatiku, ketika disetiap arahku hanya ada kamu, ketika tangisku kupendam diam-diam. Bisakah sejenak saja dirimu tanpa Dia dan berbalik padaku.
Aku meminta ini hanya sejenak. Sejenak dari seperdelapan waktumu. Bisakah..?
langkahmu seperti kalimat tanpa tanda baca, terus berjalan tanpa jeda dan henti. andai saja ada tanda baca untuk kembali, karena tanda seru tak lagi diindahkan. Hingga aku rela membubuhi tanda penyingkat (’ ‘) agar dirimu segera tiba pada tujuanmu.